Kalau kamu lagi bingung memilih antara beton atau baja untuk bangunan, aku akan coba jelaskan pilihan ini berdasarkan pengalaman lapangan.
Aku juga menambahkan beberapa referensi ahli yang bisa membantu kamu menentukan material yang paling pas.
Yuk, baca artikel ini hinggi akhir agar kamu bisa sedikit tercerahkan ingin memilih bangun rumah dengan struktur beton atau baja.
Daftar Isi
ToggleBangun Rumah dengan Struktur Beton

Beton adalah pilihan utama untuk rumah tinggal karena kekuatannya yang sudah terbukti.
Biasanya, rumah-rumah yang ingin awet puluhan tahun atau memiliki lebih dari satu lantai menggunakan beton sebagai fondasi, kolom, dan balok.
Dari pengalamanku mengawasi salah satu proyek rumah yang terdapat di daerah padat penduduk, kami memilih beton karena sifatnya yang tahan api.
National Fire Protection Association (NFPA) menyebut beton bisa menahan panas sampai lebih dari 1.000°C tanpa mengalami pelemahan.
Sementara itu, Menurut American Concrete Institute (ACI), beton bisa bertahan lebih dari 50 tahun.
Baca juga: Besi Beton untuk Rumah: Jenis, Ukuran, dan Fungsi Besi Beton
Kelebihan Struktur Beton:
- Tahan Api.
Beton adalah pilihan aman kalau Kamu ingin bangunan yang tahan lama dan minim risiko kebakaran.
Berdasarkan data dari NFPA, beton punya ketahanan api tinggi, cocok untuk proyek besar.
- Minim Perawatan.
Dari pengalaman, beton memang cukup tahan lama dan nggak perlu perawatan rutin.
Cukup sekali bangun, dan Kamu bisa tenang untuk waktu yang lama.
Kekurangan Struktur Beton:
- Berat dan Sulit Diubah-ubah.
Menurut Cement and Concrete Research, Beton itu padat dan berat banget, yaitu sekitar 2.400 kg per meter kubik.
Begitu terpasang, beton susah untuk diubah-ubah.
- Butuh Waktu untuk Kering.
Beton umumnya membutuhkan waktu sekitar 28 hari untuk mencapai kekuatan penuh atau optimalnya, yang dikenal sebagai proses curing.
Dalam 7 hari pertama, beton biasanya sudah mencapai sekitar 70% kekuatannya, tetapi disarankan untuk menunggu hingga 28 hari agar beton benar-benar stabil dan kuat.
Baca juga: Biaya Bangun Rumah yang Perlu Disiapkan
Bangun Rumah dengan Struktur Baja

Baja mulai banyak digunakan untuk rumah tinggal, terutama untuk desain yang lebih modern.
Di salah satu proyek rumah yang aku awasi, Kami menggunakan baja karena pemasangannya lebih cepat.
Hal ini sangat membantu kami ketika pemilik rumah menginginkan rumahnya segera cepat rampung dan segera ditempati.
Selain itu, baja lebih ringan dan fleksibel daripada beton.
Jadi kalau butuh perubahan di kemudian hari, baja lebih mudah untuk disesuaikan.
World Steel Association menyebut baja punya kekuatan tarik yang tinggi meski ringan, jadi cocok untuk rumah berdesain modern maupun rumah bertingkat.
Baca juga: Perbandingan Rangka Atap Baja, Baja Ringan dan Kayu untuk Rumah
Kelebihan Struktur Baja:
- Ringan Tapi Kuat.
Baja memiliki kekuatan tarik tinggi, artinya dia bisa menahan beban besar walau ringan.
Baja juga cocok untuk bangunan bertingkat, di mana fleksibilitas sangat dibutuhkan.
- Cepat Dibangun.
Baja biasanya di beli dalam modul siap pasang.
Dari pengalaman, ini benar-benar menghemat waktu.
Kekurangan Struktur Baja:
- Bisa Berkarat.
Kalau baja sering kena air atau lembap, dia bisa cepat berkarat.
Jadi, pastikan baja dilapisi anti-karat, terutama di lingkungan lembap.
- Perlu Perawatan Berkala.
Baja perlu dilapisi ulang setiap beberapa tahun untuk mencegah karat.
Apalagi kalau sering terpapar elemen luar ruangan, seperti yang disarankan oleh Steel Construction Institute.
Jadi, Pilih yang Mana?
Memilih antara beton dan baja tergantung dari kebutuhan proyek kamu.
Kalau ingin bangunan yang kuat, tahan lama, dan minim perawatan, beton bisa jadi pilihan yang tepat.
Tapi kalau Kamu butuh bangunan yang cepat jadi dan lebih fleksibel, struktur baja bisa lebih sesuai.
Dengan Jasa Bangun Rumah, Aku bersama tim Heris Kontraktor bisa bantu memberikan saran dan masukan berdasarkan kebutuhan spesifik rumahmu.
Yuk, ngobrol dengan klik tombol dibawah ini dan pastikan pilihan kamu tepat untuk hasil bangunan terbaik! Gratis!