Besi Beton untuk Rumah: Jenis, Ukuran, dan Fungsi Besi Beton

Salah satu komponen utama dalam membangun rumah yang kerap dianggap remeh namun sangat penting adalah besi beton.

Bila kamu tidak memilih jenis dan ukuran besi beton yang tepat, struktur rumahmu bisa saja kurang kokoh dan tidak awet.

Berdasarkan pengalamanku sendiri, memilih besi beton sesuai kebutuhan akan sangat mempengaruhi kualitas dan keamanan rumah yang sedang dibangun.

Dalam artikel ini, kita akan pelajari bersama terkait besi mana yang cocok untuk setiap bagian rumah, agar kamu sedikit lebih mengerti dan dapat membuat keputusan yang tepat.

Kenapa Besi Beton Itu Penting?

Besi beton sangat penting dalam pembangunan karena fungsinya memperkuat beton dalam menahan gaya tarik.

Beton memang kuat saat mendapat tekanan tetapi rapuh bila ditarik. Nah, besi beton digunakan untuk menangkal gaya tarik tersebut sehingga struktur bangunan menjadi stabil.

Tanpa penguatan ini, suatu bangunan berisiko runtuh karena tidak mampu menopang beban berat terutama di bagian fondasi, kolom, atau balok.

Pemilihan besi beton yang keliru dapat mempengaruhi kekuatan struktur rumah yang bisa merugikan dalam jangka panjang.

Jenis Besi Beton untuk Membangun Rumah

Ada dua jenis besi beton utama yang biasa digunakan dalam konstruksi perumahan: besi beton berulir dan besi beton polos.

Masing-masing memiliki fungsi berbeda dan digunakan pada bagian rumah yang beragam.

1. Besi Beton Ulir (Besi Beton Bertekstur Ulir)

Tumpukan besi beton ulir dengan tekstur berulir dan besi polos dalam berbagai ukuran. Besi ulir digunakan untuk struktur yang membutuhkan daya tarik tinggi seperti kolom dan balok

Besi beton ini mempunyai tekstur kasar yang membentuk pola-pola uliran dan kerap dipakai untuk struktur yang membutuhkan daya tarik lebih kuat.

Misalnya, pada kolom, balok, atau pondasi yang menopang beban berat. Dengan ulirannya, jenis besi ini lebih mudah “menempel” dengan beton dan lebih kokoh menahan gaya tarik.

2. Besi Beton Polos (Besi Beton Halus)

Seperti namanya, Besi Beton Polos memiliki permukaan yang mulus tanpa uliran.

Jenis ini biasanya ditempatkan pada bagian rumah yang tidak begitu menyangga gaya tarik besar, seperti plat lantai, dinding, atau elemen struktural yang lebih ringan.

Meski kurang kuat menahan tarik dibanding besi berulir, besi beton polos lebih praktis dipasang dan lebih ekonomis untuk beberapa bagian rumah.

Ukuran Besi Beton Berdasarkan Fungsinya

Ukuran besi beton yang digunakan pada sebuah bangunan sangat beragam, tergantung fungsi penggunaan beton yang ingin dibuat.

Berdasarkan pengalaman saya, berikut ini beberapa contoh ukuran besi beton sesuai dengan peranan strukturalnya:

1. Besi Beton untuk Fondasi

Rangkaian besi beton ulir dipasang dalam galian tanah untuk membangun fondasi rumah yang kokoh. Galian terlihat rapi dengan penempatan besi yang sudah diatur untuk menahan beban bangunan.

Fondasi adalah bagian struktur yang menopang seluruh beban bangunan, maka biasanya digunakan besi berdiameter 8 hingga 12 milimeter.

Ukuran besi yang lebih besar memberi kekuatan pada dasar bangunan, apalagi jika bertingkat, maka kamu membutuhkan ukuran yang lebih besar lagi.

2. Besi Beton untuk Kolom

Kolom-kolom beton tinggi dengan tulangan besi ulir terlihat berdiri di area konstruksi. Sebuah crane kuning berada di latar belakang, menunjukkan proses pembangunan bertingkat

Kolom menyangga beban atas, seperti lantai dan atap.

Kamu dapat menggunakan besi kolom berukuran 12 hingga 16 milimeter, khususnya besi ulir untuk menahan gaya tarik pada bangunan tinggi.

3. Besi Beton untuk Balok

Kerangka beton bertulang untuk sebuah bangunan bertingkat yang belum selesai. Struktur kolom dan balok terlihat jelas, memberikan gambaran kekokohan bangunan

Balok juga menahan beban berat, karena berfungsi sebagai penopang untuk dinding, atap, dan lantai kedua dan seterusnya.

Ukuran besi beton yang biasa digunakan untuk balok adalah 10 hingga 14 milimeter.

Sama halnya dengan kolom, gunakan besi ulir yang lebih kuat menopang beban tarik pada balok.

4. Besi Beton untuk Plat Lantai (Slab)

Rangkaian besi beton ulir dipasang di seluruh area plat lantai sebuah gedung bertingkat tinggi, siap untuk proses pengecoran beton. Latar belakang menunjukkan pemandangan gedung-gedung tinggi

Plat lantai menopang beban di atasnya seperti penghuni rumah dan barang.

Pada beton ini, kamu dapat menggunakan ukuran besi kecil yakni 6 hingga 10 millimeter.

Plat lantai juga lebih umum menggunakan besi polos yang sifatnya lebih mudah dibentuk dibandingkan beton ulir dan cukup kuat untuk menahan beban yang tidak terlalu berat.

5. Besi Beton untuk Rangka Atap

Sejatinya, penggunaan beton untuk rangka atap sangatlah jarang pada pembangunan rumah.

Masyarakat kini lebih memilih rangka atap yang menggunakan baja, baja ringan atau kayu.

Namun, jika kamu ingin menggunakan rangka atap beton, gunakan besi 10 hingga 12 milimeter yang disesuaikan dengan ukuran atapnya.

Berapa Ukuran Besi Beton yang Sering Digunakan?

  • 6 mm: Digunakan untuk penulangan plat lantai atau struktur bangunan ringan.
  • 8 mm: Umumnya dipakai sebagai tulang punggung fondasi atau balok yang menopang beban sedang.
  • 10 mm hingga 12 mm: Biasa digunakan untuk menyokong tiang dan balok pada bangunan yang membutuhkan daya dukung kuat.
  • 14 mm hingga 16 mm: Digunakan untuk rangka yang membutuhkan kekuatan lebih, seperti tiang atau balok pada rumah bertingkat.

Bangunlah Rumah Anda dengan Aman dan Kokoh!

Yuk, klik tombol dibawah ini untuk konsultasi gratis dengan tim sipil kami!

Hubungi Tim Ahli Heris Kontraktor.

Konsultasikan kebutuhan Anda dalam membangun Rumah Impian!