Salah satu jenis pondasi yang umum digunakan dalam pembangunan rumah adalah pondasi tapak.
Meskipun sederhana, pondasi tapak memiliki banyak kelebihan dan cocok digunakan untuk bangunan rumah dengan satu atau dua lantai.
Artikel ini akan memberikan pemahaman kepada Anda terkait apa itu pondasi tapak, bagaimana cara membuatnya, serta kapan sebaiknya menggunakan pondasi ini.
Daftar Isi
ToggleApa itu Pondasi Tapak?
Pondasi tapak atau foot plate adalah jenis pondasi dangkal yang terbuat dari beton bertulang.
Pondasi ini berbentuk persegi atau persegi panjang yang diletakkan langsung di bawah titik kolom bangunan.
Pondasi tapak berfungsi untuk menyebarkan beban bangunan ke tanah di bawahnya, sehingga struktur bangunan tetap kokoh dan stabil.
Normalnya, pondasi ini digunakan untuk rumah satu hingga dua lantai dan dibangun di atas tanah yang relatif stabil dan keras, seperti tanah merah padat atau berbatu.
Pondasi ini relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis pondasi lainnya, seperti pondasi bore pile atau tiang pancang.
Baca juga: Perbedaan Pondasi Tapak dan Cakar Ayam
Kelebihan Pondasi Tapak
Pondasi tapak memiliki beberapa kelebihan yang menjadikannya pilihan utama ketika bangun rumah satu atau dua lantai, antara lain:
1. Pembuatan yang Sederhana
Pemasangan pondasi tapak cukup sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang rumit.
Proses pengerjaannya juga lebih cepat, sehingga dapat menghemat waktu dalam pembangunan rumah.
2. Biaya Lebih Terjangkau
Pondasi tapak adalah pilihan yang ekonomis, terutama untuk pembangunan rumah dengan anggaran terbatas.
Biaya material dan pemasangannya lebih rendah dibandingkan dengan pondasi lainnya, seperti tiang pancang atau bore pile
3. Cocok untuk Rumah 1-2 Lantai
Karena tidak memerlukan daya dukung tanah yang sangat tinggi, maka pondasi tapak sangat cocok untuk rumah dengan satu atau dua lantai.
Kekurangan Pondasi Tapak
Di setiap kelebihan tentu terdapat juga kekurangan, begitupun dengan pondasi tapak yang memiliki beberapa kekurangan. Diantaranya:
1. Tidak Cocok di Tanah Lunak
Pondasi tapak tidak direkomendasikan untuk tanah yang lunak atau tidak stabil.
Pada lahan bekas rawa atau bekas sungai, pondasi ini tidak dapat memberikan daya dukung yang cukup, sehingga dapat menyebabkan penurunan bahkan kerusakan di masa depan.
2. Beban yang Terbatas
Pondasi tapak hanya mampu menahan beban bangunan dalam kapasitas tertentu.
Jika bangunan lebih besar, lebih tinggi atau lebih berat, pondasi ini tidak cukup kuat dan disarankan menggunakan pondasi jenis lain seperti bore pile yang lebih dalam dan lebih kuat.
3. Risiko Keretakan pada Tanah Tidak Stabil
Beberapa tanah ada yang bergerak atau tenggelam sepersekian cm per tahun.
Pada tanah yang bergerak, pondasi tapak dapat mengalami keretakan akibat pergerakan tanah, yang khawatirnya akan dapat merusak struktur bangunan pada jangka panjang.
Cara Membuat Pondasi Tapak
Berdasarkan pengalaman saya memantau proyek di Heris Kontarktor, berikut adalah langkah singkat ketika membuat pondasi tapak:
- Rakit tulangan besi pondasi tapak ukuran 10-13 mm, tergantung rumah 1 atau 2 lantai. Ikat sambungan dengan kawat bendrat agar stabil.
- Letakkan lapisan beton 3 cm di bawah tulangan pondasi tapak, pastikan rata.
- Bersihkan lubang galian dari sampah dan kotoran yang mengganggu pengecoran.
- Periksa ketinggian pondasi dan pastikan posisi tulangan tegak lurus menggunakan alat pengukur.
- Cor dengan beton K-225, gunakan batang besi untuk menusuk-nusuk beton agar mengisi seluruh pori-pori.
- Setelah beton mengeras, lanjutkan pekerjaan pada kolom di atas pondasi.
- Tandai ukuran panjang dan lebar kaki kolom di atas pondasi sesuai rencana.
- Pasang bekisting kaki kolom dan beri penguat agar tidak leyot atau roboh saat pengecoran.
- Periksa kekuatan dan ketegakan bekisting dan posisinya dengan alat pengukur.
- Tambahkan perkuatan untuk selimut beton kaki kolom.
- Cor kolom menggunakan beton K-225, tusuk-tusuk dengan batang besi untuk memastikan beton mengisi seluruh pori-pori.
- Setelah pengecoran selesai, tunggu minimal 2 x 24 jam sebelum melepas bekisting.
Ukuran Pondasi Tapak untuk Rumah
Besarnya pondasi tapak perlu disesuaikan dengan ukuran bangunan dan kondisi tanah.
Di Heris Kontraktor, jika menggunakan pondasi tapak, kami biasa menggunakan ukuran berikut:
Ukuran Pondasi Tapak Rumah 1 Lantai
Untuk rumah dengan satu lantai, ukuran pondasi tapak umumnya lebih kecil, biasanya sekitar 30 cm x 30 cm untuk setiap titik kolom.
Besi tulangan yang digunakan biasanya berukuran 10 mm.
Ukuran Pondasi Tapak Rumah 2 Lantai
Untuk rumah dengan dua lantai, ukuran pondasi tapak harus lebih besar, sekitar 60-80 cm x 60-80 cm atau lebih, tergantung pada beban yang harus ditanggung.
Besi tulangan yang digunakan biasanya berukuran 12-13 mm untuk memastikan kekuatan pondasi sesuai dengan beban bangunan yang lebih besar.
Jadi, Kapan Pondasi Tapak Cocok Digunakan?
Pondasi tapak idealnya digunakan di tanah yang keras dan stabil dengan rumah 1-2 lantai.
Jika tanah di lokasi pembangunan rumah Anda keras dan padat, maka pondasi tapak adalah pilihan yang tepat.
Namun, jika tanahnya lebih lunak, maka pondasi lain seperti tiang pancang atau bore pile lebih cocok.
Pondasi tapak adalah pilihan efisien dan ekonomis untuk rumah satu atau dua lantai di tanah keras dan stabil.
Dengan memahami kelebihan, kekurangan, dan cara pembuatan yang tepat, Anda bisa memastikan pondasi yang kokoh dan aman.
Jika Anda butuh bantuan dalam bangun rumah dari desain hingga serah terima yang sesuai dengan keinginan Anda.
Klik tombol di bawah untuk konsultasi gratis dengan tim ahli kami.