Pondasi Cakar Ayam atau Tapak, Mana Cocok untuk Rumah?

Selama 11 tahun saya memantau proyek bangun rumah, banyak orang awam maupun tukang sering bilang rumahnya pakai pondasi cakar ayam.

Padahal, kalau dilihat lebih dalam, rumah tinggal biasanya dibangun dengan pondasi tapak.

Kesalahan penyebutan ini sudah lama terjadi, bahkan sampai sekarang masih sering terdengar di proyek perumahan.

Lalu sebenarnya apa bedanya pondasi tapak dan pondasi cakar ayam? Mana yang cocok untuk rumah tinggal?

Artikel ini akan menjelaskan secara sederhana agar Anda tidak bingung saat berencana membangun rumah.

Asal Usul Pondasi Cakar Ayam

Sejak ditemukan, pondasi cakar ayam menjadi kebanggaan teknik sipil Indonesia.

Sistem cakar ayam banyak digunakan pada proyek infrastruktur berskala besar seperti landasan pacu bandara, jembatan, atau bendungan di lahan yang berawa.

Karena kepopulerannya, istilah cakar ayam melekat di pikiran banyak orang Indonesia, bahkan sampai digunakan untuk menyebut pondasi rumah tinggal, padahal berbeda.

Perbedaan Pondasi Tapak dan Pondasi Cakar Ayam

Pondasi Tapak

Gambar ilustrasi pondasi tapak footplate tampak samping konstruksi teknis
Ilustrasi Pondasi Tapak (Footplate)

Fungsinya untuk menyebarkan beban bangunan ke tanah.

Jenis pondasi ini banyak digunakan untuk rumah tinggal karena pemasangannya sederhana dan biaya lebih efisien.

Secara garis besar, pondasi tapak cocok untuk:

  • Proyek dengan anggaran terbatas
  • Rumah 1–2 lantai
  • Tanah keras atau stabil (biasanya tanah merah padat atau berbatu)

Pondasi Cakar Ayam

Ilustrasi detail pondasi cakar ayam dengan tiang pancang di bawah plat beton
Ilustrasi Pondasi Cakar Ayam

Pondasi cakar ayam menggunakan pelat beton tebal dengan pipa-pipa beton vertikal di dalam tanah.

Pipa ini berfungsi seperti “cakar” yang mencengkeram tanah lunak agar bangunan di atasnya tetap stabil.

Karena strukturnya lebih rumit dan memerlukan perhitungan teknis, pondasi ini jarang dipakai untuk rumah tinggal.

Biasanya digunakan pada proyek skala besar di area dengan kondisi tanah sangat lunak.

Secara garis besar, pondasi cakar ayam cocok untuk:

  • Bangunan di lokasi dengan daya dukung tanah sangat lemah
  • Proyek di tanah rawa atau lunak
  • Landasan pacu bandara, bendungan atau jalan

Kenapa Orang Sering Salah Sebut?

Menurut hemat saya, kebiasaan ini muncul karena istilah pondasi cakar ayam sudah terlalu melekat di benak banyak orang.

Selain itu, kebanggaan bahwa sistem ini ditemukan oleh orang Indonesia juga menjadi salah satu faktornya juga.

Di lapangan, klien sering bertanya ke tukang, “Pondasinya pakai cakar ayam, kan?” Padahal pondasi yang sebenarnya dibangun adalah pondasi tapak.

Sebutan ini tidak sepenuhnya salah, karena telah mengakar dilapangan.

Jadi, sebenarnya jika Anda bangun rumah di tanah yang keras dan bangunan hanya 1 atau 2 lantai, maka pondasi tapak sudah lebih dari cukup.


Sekarang Anda tidak perlu bingung jika mendengar orang bilang rumahnya pakai pondasi cakar ayam. Biasanya yang dimaksud adalah pondasi tapak atau footplate, karena pondasi tapak memang lebih sesuai untuk rumah tinggal.

Butuh Bantuan Merencanakan Rumah Impian?

Membangun rumah tidak bisa asal, karena akan menjadi tempat bertumbuh Anda dan keluarga.

Klik tombol di bawah ini untuk konsultasi gratis bersama tim ahli kami.

Hubungi Tim Ahli Heris Kontraktor.

Konsultasikan kebutuhan Anda dalam membangun Rumah Impian!