Kalau kamu sedang berencana untuk membangun rumah dari nol, ada satu hal yang nggak boleh dilewatkan, yaitu pengukuran batas patok dan luas lahan.
Mungkin terdengar seperti hal yang sepele, tapi percayalah, pengukuran yang salah bisa jadi masalah besar nanti, apalagi kalau sampai harus membongkar bangunan karena melanggar batas tanah!
Nah, supaya nggak bingung, yuk kita bahas kenapa pengukuran batas patok itu penting dan bagaimana cara melakukannya dengan benar.
Daftar Isi
ToggleKenapa Pengukuran Batas Patok Itu Vital?
Batas patok ini bisa dibilang sebagai “garis batas” antara tanah milikmu dengan tanah tetangga atau area lain yang sah.
Kalau batas ini nggak jelas, bisa saja kamu membangun rumah yang melenceng dari batas yang sudah ditentukan, dan itu bisa jadi masalah hukum yang panjang.
Bayangkan kalau rumah kamu ternyata menjorok ke tanah sebelah, bisa repot kan? Nggak cuma bikin malu, tapi juga bisa bikin kamu harus bongkar bangunan yang sudah susah payah dibangun.
Makanya, pengukuran yang akurat itu sangat penting supaya bangunan kamu pas sesuai dengan tanah yang sah.
Langkah-Langkah Pengukuran Lahan
Pengukuran batas tanah itu nggak bisa asal-asalan. Ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan supaya hasilnya akurat:
1. Tentukan Jadwal Pengukuran
Pastikan semua pihak terkait, seperti tetangga kanan dan kiri, RT, RW, serta pihak kelurahan, diberi tahu tentang jadwal pengukuran, agar mereka bisa hadir untuk menyaksikan penentuan batas patok.
Jika saat pengukuran tidak ditemukan titik patok, lakukan musyawarah mufakat atau ajukan ulang ke BPN (Badan Pertanahan Nasional).
2. Mulai Pengukuran dari Titik yang Ditentukan
Pengukuran harus dimulai dari titik yang sudah tercantum dalam sertifikat tanah, biasanya di sudut depan atau belakang tanah.
Pastikan panjang dan lebar tanah diukur sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam sertifikat untuk menghindari kesalahan pengukuran.
3. Pemasangan Patok yang Tepat
Pastikan patok ditanam dengan kuat dan terlihat jelas di setiap sudut dan titik penting sesuai dengan hasil pengukuran.
Penentuan dan pemasangan tanda batas tanah harus kamu lakukan berdasarkan kesepakatan tetangga yang berbatasan (sebagai kewajiban pemilik hak).
4. Lakukan Pengecekan Ulang
Setelah patok dipasang, pastikan semua patok ditempatkan dengan benar dan sesuai dengan hasil pengukuran.
Jangan lupa untuk mendokumentasikan seluruh proses pengukuran, baik dalam bentuk foto atau video, untuk memastikan posisi patok yang sudah ditetapkan.
5. Beritahukan Hasil Pengukuran ke Tetangga
Agar tidak ada kesalahpahaman, beri tahu tetangga atau pihak terkait mengenai hasil pengukuran batas tanah.
Jika terjadi sengketa mengenai batas tanah, segera lakukan mediasi dengan bantuan pihak terkait, seperti RT, RW, kepala desa, atau BPN.
Perhatikan Ketentuan GSB di Wilayahmu
Kalau rumahmu dibangun di tanah sebuah kawasan milik developer, pastikan kamu tau batas GSB (Garis Sempadan Bangunan) yang ditentukan.
Singkatnya, GSB adalah jarak minimal yang harus dijaga antara bangunan dan batas tanah.
Kalau rumah dibangun tidak sesuai dengan GSB, kamu bisa kena masalah dan bahkan harus melakukan pembongkaran bangunan.
Peraturan GSB ini bisa berbeda-beda tergantung developer. Beberapa developer sangat ketat dengan aturan GSB, sementara yang lain lebih longgar.
Jadi, sangat penting untuk bertanya langsung ke developer mengenai ketentuan GSB yang berlaku di kawasan tempat kamu akan membangun rumah, agar kamu tidak mengalami masalah di kemudian hari.
Misalnya, pada proyek GV House di Citra Grand Cibubur, pengukuran patok dilakukan dengan sangat teliti dan aturan GSB yang ketat menyebabkan arsitek harus melakukan beberapa kali revisi desain rumah.
Proses ini membuat pembangunan mundur karena harus menyesuaikan dengan keinginan developer terkait GSB.
Gimana Kalau Terjadi Sengketa Tanah?
Kadang-kadang, meskipun sudah hati-hati, masalah sengketa tanah tetap bisa muncul.
Kalau kamu merasa ada ketidaksesuaian batas tanah, langkah pertama adalah coba komunikasi dengan pihak yang bersangkutan, seperti developer atau pihak BPN (Badan Pertanahan Nasional).
Biasanya, developer atau pihak terkait akan siap membantu menyelesaikan masalah ini.
Jika ada yang nggak sesuai dengan sertifikat tanah atau dokumen lainnya, mereka akan membantu kamu untuk mediasi dan menemukan solusi.
Ini adalah langkah pertama yang sangat penting supaya rumah kamu dibangun di atas lahan yang tepat dan sah.
Kalau kamu baru pertama kali membangun rumah, pastikan untuk berdiskusi dengan tetangga dan pihak terkait sebelum mulai pembangunan.
Dengan berbicara langsung dengan pihak terkait (developer, RT, RW, atau tetangga kanan, kiri, depan, dan belakang), kamu bisa menghindari potensi masalah di kemudian hari.