Mau bangun rumah tapi bingung menentukan ukuran kolom rumah? Kamu nggak sendiri.
Banyak orang awam yang masih mengira ukuran kolom bisa ditentukan asal atau hanya ikut-ikutan tukang.
Padahal, kolom adalah salah satu elemen paling krusial dalam struktur bangunan.
Artikel ini akan bantu kamu memahami apa itu kolom, jenis-jenisnya, ukuran standarnya, hingga cara menghitungnya secara sederhana.
Daftar Isi
ToggleSebelum membahas kolom, pastikan kamu sudah memahami urutan membangun rumah dari awal. Cek panduan lengkap membangun rumah dari awal hingga berdiri, agar nggak loncat tahap.
Apa Itu Kolom dalam Struktur Rumah?
Kolom adalah elemen vertikal dalam struktur bangunan yang berfungsi menyalurkan beban dari atas (seperti lantai, atap, dan isi rumah) ke bawah (pondasi).
Ibaratnya, kolom itu seperti kaki-kaki rumah yang menopang seluruh bobot bangunan.
Dalam praktiknya, ada dua jenis kolom:
Kolom Utama
Kolom utama yaitu struktur utama yang menahan beban bangunan.
Ini adalah kolom yang akan kita pelajari bagaimana cara hitungnya.
Kolom Praktis
Kolom praktis, yaitu kolom bantu yang biasanya digunakan untuk memperkuat pasangan dinding, bukan menahan beban struktur utama.
Kolom praktis biasanya pipih dan menyesuaikan tebal tembok.
Ukuran Standar Kolom untuk Rumah 1 & 2 Lantai
Untuk rumah 1 lantai, kolom berukuran 15×15 cm, 15×20 cm, 20×20 cm biasanya sudah cukup, asalkan bentangan antar kolom tidak lebih dari 5 meter.
Sedangkan untuk rumah 2 lantai, disarankan menggunakan kolom minimal 25×25 cm.
Jika rumah memiliki beban tambahan seperti dak beton atau tangki air, ukuran kolom bisa dinaikkan jadi 30×30 cm agar lebih aman.
Ukuran kolom praktis umumnya lebih kecil, seperti 10×12 cm, 12×15 cm atau menyesuaikan tebal dinding, karena hanya berfungsi memperkuat dinding bata.
Cara Hitung Ukuran Kolom Rumah
Menghitung Ukuran Kolom Rumah 1 Lantai
Ukuran kolom rumah 1 lantai bisa diperkirakan dengan rumus:
- Tinggi balok = 1/12 × jarak antar kolom
- Lebar balok = 1/2 × tinggi balok
- Ukuran kolom = lebar balok + (2 × 5 cm)
Walaupun rumah 1 lantai lebih ringan bebannya, pastikan tetap mengikuti logika perhitungan agar struktur aman dan stabil.
Menghitung Ukuran Kolom Rumah 2 Lantai
Untuk rumah 2 lantai, kamu bisa pakai rumus:
- Tinggi balok = 1/12 × jarak antar kolom
- Lebar balok = 1/2 × tinggi balok
- Ukuran kolom = lebar balok + (2 × 5 cm)
Contoh:
- Jarak antar kolom 5 meter
- Tinggi balok = 1/12 × 5 = 0,416 meter (≈ 42 cm)
- Lebar balok = 1/2 × 42 = 21 cm
- Ukuran kolom = 21 + (2 × 5) = 31 cm → dibulatkan ke 30×30 cm
Hasil akhir disesuaikan dengan ukuran bekisting dan standar besi di lapangan.
Tips Praktis Buat Kamu yang Mau Bangun Rumah 2 Lantai Lebih
Kalau kamu berencana membangun rumah 2 lantai atau bahkan lebih, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan soal kolom.
Pertama, gunakan patokan umum bahwa jarak antar kolom biasanya sekitar 4–5 meter.
Jarak ini cukup ideal untuk rumah tinggal karena tidak terlalu renggang, tapi juga tidak membuat struktur jadi boros material.
Pahami bahwa:
- Jarak antar kolom yang terlalu rapat bisa bikin biaya konstruksi bengkak,
- Sementara kalau terlalu renggang bisa mengurangi kekuatan struktur.
Supaya nggak salah perhitungan, sebaiknya kamu konsultasikan perencanaan struktur ini ke tim ahli sipil Heris Kontraktor.
Mereka sudah terbiasa menangani rumah 2–3 lantai dan tahu bagaimana merancang kolom yang efisien tapi tetap aman.
Ingin konsultasi rencana pembangunan rumah kamu?
Klik tombol dibawah ini untuk konsultasi gratis dengan dengan Heris Kontraktor.